Sabtu, 27 Oktober 2012

BELAJAR SUKSES DARI KELUARGA SUKSES (Tentang semangat dan pengorbanan)

Oleh, Mustafa Kamal Nasution (Ketua Yayasan Banil Authon)


Ya tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku dilembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat rumah Engkau baitullah yang dimuliakan. Ya tuhan yang demikian itu agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan mudah mudahan mereka bersyukur. (QS.Ibrohim 37)


Dikehidupan modern dan mengglobal ini, kecenderungan hidup manusia yang sudah semakin materialisti dan semakin mengarah pada pola hidup hedonisme tak sedikit keluarga yang sudah terbawa arus dan hanyut dalam dinamika gaya hidup karena tidak cukupnya bekal tauhid yag diperkenalkan kepada seluruh warga rumah tangga. Mungkin  juga karena sudah salah dalam mencari figur atau sosok sebagai teladan, juga mencari rujukan permasalahan ruah tangga kepada keluarga yang kurang tepat.
Disinilah pentingnya mengambil pelajaran dari keluarga yang sudah teruji dan terbukti mampu memberi jalan keluar dari permasalahan kehidupan. Alquran telah mencatat sejumlah nama yang layak dijadikan teladan diantaranya adalah ibrohim as. Karena memang Allah SWT telah menyebutkan dalam firmanNYA :
Susungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrohim dan orang orang yang bersama dengan dia (QS.Almumtahanah ayat 4)

QS Ibrohim ayat 37 diatas merupakan doa yang diucapkan seorang kepala rumah tangga buat keluarganya, doa seorang ayah buat anak nya, sebuah doa yang diuangkapkan penuh dengan pengharapan setelah melaksanakan perintah Tuhannya. Sebuah pengorbanan diluar logika berfikir manusia pada umumnya. Doa itu adalah doa nabiyullah Ibrohim as ketika beliau mendapat perintah Allah untuk meninggalkan istri serta buah hati sibiran tulang ditengah tandusnya padang pasir sebuah lembah dimakkah, yang sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan padanya, disanalah siti hajar dan Ismail kecil ditinggalkan oleh Nabi Ibrohim as.

Siti hajar bertanya kepada suaminya wahai suamiku apakah engkau akan meninggalkan kami di tempat yang sunyi ini namun suaminya tidak menjawab kembali dia bertanya dengan pertanyaan yang sama namun suainya juga tidak menjawab, akhir nya siti hajar kembali menanyakan wahai suamiku apakah ini adalah perintah dari Allah akhirnya Ibrohim menjawab : benar wahai istriku namun ia tetap tidak memandang istrinya karena perasaan iba ia takut meruntuhkan niatnya.
Akhirnya siti hajar memasrahkan diri kalau memang ini adalah perintah Allah aku akan sabar menjalaninya karena aku yakin Allah pasti bersama dengan kami dan tidak mungkin akan menelantarkan kami.

Berjalannya waktu membuat perbekalan yang ada semakin menipis, dan akhirnya habis disinalah terlihat bagimana perjuangan seorang ibu mencari dan bekerja keras mencari penghidupan buat anaknya ditengah ribtihan sang bayi ditambah lagi badannya sendiri yang sudah semakin letih karena cairan tubuh sudah habis air susu sudah tidak mengalir lagi, ia berlari kecil mendaki kesana kemari diatara bukit shofa dan marwa dan terus mengulanginya sampai tujuh kali namun hasilnya sama sekali nihil. Akhirnya ia kembali menemui anaknya dan pada akhirnya Allah mengirimkan sumber air yang tak jauh dari anaknya sendiri ismail.

Dari kisah menarik ini banyak hal yang bisa kita maknai untuk dijadikan penyemangat dalam mengarungi kahidupan dengan segala romantikanya karena roda yang dijalankan senantiasa akan menemui banyak lintasan yang tidak sama, kadang berhadapan dengan jalan yang rata kadang licin lobang tanjakan dan lainnya, Allah telah mencatat peristiwa tersebut dalam kitab suci Alqur’an, dan tak mungkin nama siti hajar masuk dalam catatan besar Allah kalau bukan karena banyaknya hikmah yang bisa diambil darinya untuk semua manusia dipermukaan bumi ini sampai akhir zaman, kita juga tertegun karena sosok wanita pilihan Allah ini dihadiahi Allah sebuah hasil karya yang monumental dan spektakuler (sumur zam-zam) serta yang manakjubkan lagi dia bukan terlahir dari keluarga kaya dan terhormat tapi malah beliau adalah seorang budak sahaya.

Diantara hikmah dan pelajaran sukses dari kisah ini yang bisa kita ambil adalah :
  1. Siti Hajar tidak pernah kehilangan semangat dan tidak berputus asa, ia senantiasa berpandangan baik, dan tetap menjaga pandangan baiknya agar tidak berubah, tidak pernah mengeluh tidak pernah menyalahkan suaminya juga tidak menyumpahi Allah karena permasalahan hidupnya. Ia tetap mejalaninya dengan ikhlas kerana dia tahu bahwa Allah maha pengasih dan penyayang dan bahkan Allah tidak akan memberikan ujian bagi seorang hamba kecuali dengan kadar kesanggupan hambanya, dan alangkah tidak mungkin pula Allah menzalimi hambanya yang dia menyadari pula bahwa ini adalah bagian tugas suaminya yang memang pemegang amanat Allah sebagai pembawa risalah,  karena dia juga adalah manusia seperti kita, ia juga dihinggapi perasaan khawatir, namun ia tetap mengahdirkan fikiran positifnya. Ini adalah sebuah pelajaran bear buat kita karena Allah senantisa menghadapkan pada kita kehidupan yang tidak pernah bisa diramal dan dipastikan kedepannya seperti apa, kadang kita diuji dengan rasa takut, lapar dan haus, kehilangan harta benda, kehilangan jiwa, dan kekurangan buah-buahan namun Allah akan selalu memberi kabar baik dari semua permasalahan itu hanya kepada orang yang sabar yang senantiasa berprasangka baik dengan segala konsekuensi dari sebuah kehidupan yang penuh misteri.
  2. Siti hajar mengajarkan kepada kita akan pentingnya usaha dan kerja keras. Beliau hilir mudik bahkan sampai tujuh kali diatas bukit melihat kebawah moga ada suara air, air sebagai sumber kehidupan penting yang mau dicari dari saatu tanjakan ketanjakan lain, perjuangan yang bisa dibayangkan betapa sulitnya dipadang pasir yang tandus yang sudah bisa dipastikan tidak ada sumber air, namun tidak membuat hajar hanya berpasrah diri dengan berzikir dan menyerahkan segala kepada keajaiban semata, namun dia tebus dengan keringat dan air mata dengan meletihkan diri diketidak pastian perjuangan nya, Allahu akbar betapa Allah sang pemberi kehidupan benar saja sangat menghargai sebuah perjuangan ikhlash dan tanpa keluhan. Akhirnya Allah mengahadiahi beliau dengan sesuatu yang dicarinya tapi bukan dari tempat ia berlari. Namun malah air yang dicari tidak jauh dari kaki anak nya sendiri tidak jauh dari peristirahatan mereka. Pelajaran besar bukan hasil yang menjadi catatan pentingnya namun usaha dan kerja keras yang manjdi hal penting, hasil adalah semata penganugerahan sang pencipta dari hasil kerja kerasnya bukan dari jalan yang diusahakannya tapi jalan yang tak pernah dia sangka datang nya. 
  3. Semangat melahirkan kemanfaatan buat orang lain, ditengah letihnya dia, tidak membuatnya melepas tanggung jawabnya sebagi seorang ibu, dia tidak memikirkan dirinya sendiri. karena terkadang kita dengar dari pemberitaan banyaknya orang tua yang meninggalkan dan mengabaikan anaknya karena tidak sanggup menerima beban kehidupan. Berbeda dengan hajar yang mencoba mencari sesuatu yang bisa diberikan kepada hamba Allah yang lemah ismail. dia terus mencari solusi dia tidak memikirkan badannya yang letih namun fokus fikirannya hanya pada nyawa orang lain, pada kehidupan orang lain walaupun itu memang adalah nyawa anak sendiri, paling tidak dibenaknya bukan dirinya semata yang hendak ia selamatkan. Perjuangan untuk memberi manfaat buat orang lain membuktikan bahwa sumber yang dia cari sangat dekat dengan kehidupan orang lain yang dia tolong. Sebuah pelajaran baru pula rezeki kita mungkin juga dekat dengan orang lain yang kita tolong tersebut, hajar juga bisa melanjutkan kehidupannya dari sumber rezeki yang ada dikaki anaknya. Tentu pesan ini mengajak kita bertumpu pada usaha (proses oriented). Karena luar biasanya lagi perjuangannya itu Allah SWT menjadikan sumber air itu kelak menjadi sumber mata air tujuan termulia dipenjuru dunia ini ditunggu oleh jutaan kaum muslimin sebagai oleh-oleh dari keluarganya yang berangkat ketanah suci itulah air zam-zam yang diberkahi Allah. Yang ditebus dengan tetesan keringat seorang hamba Allah seoarng ibu dunia yang penuh dengan kasih sayang. Pesan rasulullah Khairunnas anfa’uhum linnas sebaik manusia adalah yang bermanfaat buat manusia lainnya.
  4. Ini juga tentang semangat melakukan pengorbanan untuk mencari kemuliaan dimata Tuhan, Ibrohim as adalah suami yang benar-benar ridho mengorbankan sebuah keluarga yang dicintai, suami seperti ini mungkin tidak akan pernah ada lagi dimuka bumi ini mengorbankan segala nya sebagai pengabdian pada tuhannya, mungkin itu dikeranakan beliau adalah sosok suci dan utusan tuhan namun nilai edukasi tinggi yang bisa kita ambil adalah semua perjuangan mereka adalah pengorbanan untuk mencari kemuliaan dimata Allah SWT. juga siapnya siti hajar untuk mengorbankan diri nya buat Allah SWT. ini juga pesan tersirat bahwa betapa sama nya Visi yang mereka bangun selarasnya visi suami dan istri menjadi lompatan besar buat terciptanya kesuksesan dan lahirnya pertologan Allah. Saatnya keluarga muslim tidak saling menghujat suami atau menyalahkan istri cobalah membangun kesamaan visi dan tujuan hidup dalam mengayuh bahtera kehidupan sebagai wujud penghambaan kepada sang pencipta kerana memang kehidupan Allah ciptakan adalah sebagai bentuk pengabdian kepadaNYA.
  5. Kekuatan sebuah DOA, kita lihat doa nabi Ibrohim seperti pada ayat yang kita kemukakan diatas doa yang didasari keikhlashan kepasrahan kayakinan akan dikabulkan Allah SWT. Doa yang mampu menghantar keluaga mereka menjadi sebuah keluarga percontohan dimuka bumi, keluarga yang senantiasa menjadi rujukan buat semua manusia. Itu juga disandarkan pada kekuatan doa. Pada awalnya juga perasaan nabi Ibrohim juga galau juga diliputi perasaan iba terbukti ketidak sanggupan beliau melihat keluarga nya ditinggal dipadang lembah padang pasir yang tandus itu dikarenakan Nabi Ibrohim juga adalah manusia sama seperti kita punya perasaan dan rasa iba, namun keutamaan beliau adalah tingkat ketauhidan nya yang tinggi. Beliau adalah seorang nabi yang dekat dengan Allah juga tetap berdoa dan memohon penjagaan dari Allah swt untuk keluarganya dan dia yakin Allah lah tempat mengadu dan minta pertolongan. Akhirnya memang doanya Nabi Ibrohim as dikabulkan Allah SWT istri dan anaknya diselematkan dan bahkan lembah itu kini menjadi tempat tujuan ibadah semua kaum muslimin dan pasti merindukan untuk bisa menjadi tamu Allah di baitullah di makkatul mukarromah. Menjadikan tempat itu penuh dengan keberkahan.
    Inilah kekuatan sebuah doa.
     
Keluarga Nabi Ibrohim adalah keluarga yang tak pernah kering untuk dicari hikmah dan pelajaran darinya, karena ajaran tauhid yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW adalah sebagai lanjutan dari ajaran Tauhid nabi Ibrohim as juga. Semoga Allah SWT meridhoi kita untuk tetap bersemangat untuk melahirkan karya karya lainnya sehingga manusia lainnya dapat merasakan manfaat darinya. Nabi Ibrohim juga berdoa kepada Allah agar dia menjadi hamba Allah yang Sholih dan menjadi bahan pembicaraan baik bagi generasi sesudahnya ini juga sebagai penyemangat buat kita untuk meninggalkan ceita yang baik setelah kita tiada.

(Ibrohim berdo’a) ya Allah berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang sholih da jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudiaan, (QS.AsySyu’ara{26}:83-84.

Semoga bermanfaat buat kita semua amin ya Rabbal alamin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar