Jumat, 31 Mei 2013

LINDUNGI GENERASI KITA DARI BAHAYA NIKOTIN












LINDUNGI GENERASI KITA DARI BAHAYA NIKOTIN

Mustafa Kamal Nasution

31 Mei
diperingati sebagai hari bebas tembakau sedunia,  adalah momentum yang tepat untuk sejenak plasback, perjalanan indah kita bersama anak dan keluarga kecil kita yang kita sayangi, 

Kita telah memilih sekolah yang tepat untuk mengembangkan pengetahuan agar memiliki skil dan kemampuan di masa depannya.  Kita juga telah membentengi mereka dengan pengetahuan agama sebagai filter melahirkan anak yang berbudi dikemuadian hari. Dan tentunya kita juga meyakini para orang tua yang lain juga menyayangi anak nya layaknya kita.

Lebih jauh bagi kita yang berfikir untuk melahirkan generasi tangguh dan memiliki kesehatan fisik dan mental sempurna adalah sebuah dambaan. Namun ternyata diera digital modern dan mutakhir penuh dengan persaingan, berbagai dunia usaha sebagaian besar melahirkan berbagai produk yang sangat kita butuhkan, mulai dari makanan, minuman pakaian sampai pada elektronik yang semakin modern dan canggaih.  Namun pada sisi yang lain kemajuan perkembangan dan teknologi itu punya dampak dan konsekwensi.  Besar manfaatnya juga tersisip mudharat  bagi yang salah dalam penggunaannya.

Pada pembahasan kali ini penulis tidak akan mengulas semua permasalahan tersebut, mengingat saat ini adalah hari bebas tembakau sedunia, sebuah bentuk kepedulian besar para penduduk bumi yang sayang kesehatan, mereka menyadari bahwa tembakau adalah bahan baku pembuat rokok. Rokok
sudah sangat lama dikonsumsi manusia. Banyak hal yang menyebabkan sesorang akhirnya menjadi perokok, bukan hanya pria wanita juga tak jarang menjadi pecandunya.

Kita tahu tak satupun dokter yang memberikan ijin untuk merokok walaupun juga sebagaian dari para ahli medis itu juga ada yang mengisapnya. Demikian juga iklan besar rokok yang menampilkan orang hebat dan kuat sebagai ikonnya, tetap akan tertulis pesan walau amat kecil dibagian reklame itu  “ Rokok dapat menyebabkan kanker dan gangguan kehamilan”. Kalo kita berfikir pula inilah aktifitas yang tak pernah dilakukan dengan niat yang baik untuk memulainya, apalagi bagi kaum muslimin amat dilarang makan dengan tangan kiri toh rokok sering dihisap dengan tangan kiri pula dan pada akhirnya ketika selesai harus dipencet bahkan diinjak sebagai lambang perlawanan akan perbuatan sendiri. Banyak dalih yang dikemukakan untuk bisa tetap melegalkan perbuatan itu, terserahlah, namun Allah SWT menganjurkan ummatnya untuk tidak jatuh pada perbuatan kebinasaan yang mencederai diri sendiri. 

Terserahlah mengapa rokok menjadi pilihan untuk menemani keseharian dalam bergaul beraktifitas dan berfikir, barangkali tidak salah kalau hari ini kita berfikir dengan anak kita, pelanjut harapan dan mimpi besar kita, penerus sejarah serta manusia yang segenap jiwa raga kita perjuangkan. Namun hari demi hari sedikit demi sedikit racun yang keluar dalam bentuk kepulan asap mengenai mereka terhisap dan masuk keorgan dalam tubuh mereka. Tentu sedikit banyak berpengaruh kepada kesehatan mereka. Yah mungkin selama bersama dengan anak kita, kita akan jaga mereka agar tidak tercemar, pertanyaannya apakah kita menjaga oprang laon tidak tercemar? dengan anak-anak lain? dengan ibu-ibu lain yang sedang besama anak mereka? Apakah sesuatu yang kita lakukan tidak akan kembali kepada kita sendiri? Jauhkan asap ROKOK itu dari anak-anak kita istri-istri yang akan melahirkan anak-anak kita nanti, jaga kesehatan mereka dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri. 

Anak kecil adalah anak yang amat peka dan suka meniru, contoh yang mereka lihat amat besar untuk mereka tiru. Sering terlihat dengan tiruan benda-benda yang mereka anggap rokok diperagakan bersama teman lainnya, tentu itu adalah hasil rekaman penglihatan yang mereka pandang. Ketika rumah adalah yang sangat diharapkan sebagai wahana tumbuh mereka dalam waktu yang cukup lama, disana pula mereka dikepung asap yang berbahaya, kiranya para ayah sudah saatnya mengendalikan hasratnya yang besar untuk tidak merokok didalam rumah apalagi didepan anak-anaknya.  

Kiranya pemerintah labuhanbatu yang pro perubahan itu bisa merasakan dan berkenan suatu saat melahirkan peraturan daerah buat batasan tempat-tempat umum agar anak-anak kita tumbuh sehat kedepan.



Rabu, 22 Mei 2013

MATERI LOMBA KARYA TULIS PAUD NASIONAL TAHUN 2013


MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK SISWA PAUD          
   KARTINI BANIL AUTHON KECAMATAN RANTAU SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU MELALUI KREATIVITAS MENDONGENG  TUTOR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Nyata (LKN)
Tutor PAUD Nasional


OLEH :

ZUBAIDAH DALIMUNTHE,S.Pd.I


Tutor PAUD Kartini Banil Authon
Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhabatu
Sumatera Utara
2013  

1.           Judul Penelitian         Meningkatkan kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartni Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu melalui kreativitas mendongeng tutor
2.   Peneliti                                  
a.   Nama Lengkap             Zubaidah Dalimunthe,S.Pd.I
b.   Jenis Kelamin               Perempuan
c.   Sekolah                         PAUD Kartini Banil Authon
d.   Alamat Sekolah            Jl.Parapat Gg.Sakinah Kelurahan Bakaranbatu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
e.   Alamat Rumah             Jl.Patuannalobi Rantauprapat
Lama Penelitian                     21 Hari (22 April s 12 Mei 2013)
Besarnya Dana                       Rp. 820.000,- (delapan ratus dua puluh  ribu rupiah)
                                                                        Rantauprapat,  Mei 2013
                                                                        Peneliti

                                                                        Zubaidah Dalimunthe,S.Pd.I


Menyetujui                                                     Menyetujui

Pembimbing                                                   Pembimbing                          
                                                                       

_________________________                      _________________________
NIP.                                                                 NIP.


     
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena hanya berkat rahmatNya sehingga penulisan Penelitian Tindakan  Kelas ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini sehingga dapat disajikan dalam bentuk laporan seperti ini. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.               Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu
2.               Ibu KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rantau Selatan
3.               Bapak Penilik KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Rantau selatan
4.               Penyelenggara PAUD Kartini Banil Authon Rantauprapat
Penulis menyadari, sebagai manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga segala sumbangan maupun dukungan serta kerjasama yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT
                                                                        Rantauprapat,    Mei 2013
                                                                        Penulis,
                                                                       
Zubaidah dalimunthe,S.Pd.I


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... .ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B.   Ruang lingkup dan Rumusan Masalah.......................................... 5
C.   Tujuan Penelitian……................................................................... 5
D.   Kegunaan Penelitian...................................................................... 6
BAB II  KAJIAN TEORITIS
A.      Kerangka Teori
1.  Kreatifitas dan mendongeng.......................................... ………7
1.1. Pengertian Kreativitas…………..........................................7
1.2. Pengertian Mendongeng......................................................7
1.3. Mendongeng adalah kegiatan kreatif...................................8
1.4. Kesulitan dalam mendongeng............................................10
1.5 Teknik Mendongeng yang baik...........................................11
1.6. Manfaat Mendongeng.........................................................14
2.  Mengembangkan Kecerdasan Linguistik…….………………..16
3.  Pendidikan Anak usia Dini.......................................................17
B. Kerangka Berfikir.............................................................................18.
C. Hipotesis Tindakan............................................................................19
BAB III  METODE PENELITIAN
A.   Setting Penelitian..........................................................................20
B.  Prosedur Penelitian........................................................................20
C.   Alat Pengumpul Data….…...........................................................23
D.   Analisis Data.................................................................................23
E.   Indikator keberhasilan…...............................................................24
F.   Jadwal Penelitian...........................................................................26
G.   Rencana Anggaran........................................................................26
BAB IV   HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian……………...........................................................27
B. Diskusi Hasil Penelitian……….…….............................................33
BAB V  PENUTUP
A.   Kesimpulan .................................................................................. 35
B.  Saran ............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 37
LAMPIRAN

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.              Latar Belakang Masalah
          Pendidikan bukan hanya membangun kecerdasan dan transfer of knowledge, tetapi juga harus mampu membangun karakter atau character building. Nilai yang terkandung dalam pendidikan harus mampu membekas dibenak para anak, sehingga pemikiran yang terbentuk akan menjadi sebuah sikap yang senantiasa terbiasa dilakukan dikesehariannya, dari kebiasaan itu lantas muncullah karakter. Karakter yang terbentuk pada dirinya itulah kelak yang akan menentukan masa depannya.(Bambang Bimo Suryono :2012;03)
            Orang tua dan guru hendaknya sepaham akan pentingnya pendidikan. Karena keduanya lah yang menjadi aktor atau yang membidani lahirnya anak yang berkualitas dan bermoral. Untuk itu dirasa sangat penting adanya penyatuan persepsi diantara pendidik dan orang tua, agar tujuan mulia sebuah pendidikan dapat terwujud dengan baik, guru harus senantiasa mengupgrade pengetahuannya dengan belajar, menelaah buku mengikuti pelatihan dan pendidikan, karena ketika seorang guru mengalami stagnasi pemburuan ilmu dan informasi dapat dipastikan siswanya akan tidak mampu berkembang sesuai tuntutan zaman. Demikian pula seorang tua harus juga mensejajarkan pemahamannya akan tujuan pendidikan karena pada dasarnya tanggung jawab pendidikan itu ada dipundak orang tua, namun orang tua membagi sebagian wewenang itu kepada guru,  jadi orang tua juga sangat dituntut untuk belajar, dengan mengikuti school parenting atau kegiatan yang mendidik lainnya
         Dengan sejalannya dua peran penting tersebut antara orang tua dan guru tahapan selanjutnya adalah mencari serta membangun metodologi yang tepat. Generasi penerus bangsa harus serius untuk dibekali pendidikan karakter agar dapat memenuhi nilai sebagai manusia yang unggul. dalam hal ini ada satu tehnik yang bisa diterapkan oleh orang tua dan juga guru dalam hal menstranspormasi ilmu dan pesan yang baik bagi anak yakni lewat bercerita atau mendongeng.
      Mendongeng atau bercerita secara lisan sudah menjadi tradisi yang cukup lama dalam masyarakat Indonesia, diantaranya yang terkenal adalah dongeng menjelang tidur yang biasanya dilakukan oleh seorang Ibu kepada anaknya atau seorang nenek terhadap cucunya, dongeng bukan hanya sekedar sarana hiburan melainkan secara tidak langsung dongeng berfungsi sebagai media pendidikan dan transpormasi nilai – nilai, melalui dongeng seorang anak tidak hanya mendapat hiburan melainkan mereka dapat merangsang pantasi imajinasi dan intelektualnya juga menerima pesan moral, ajaran budi pekerti, bahkan tuntunan hidup yang disampaikan oleh pendongeng dalam sebuah kebersamaan dengan suasana yang menyenangkan dan terkesan tidak menggurui.
         Namun seiring arus perkembangan zaman membawa konsekwensi ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi membawa dampak perobahan gaya hidup, kehidupan semakin dipermudah layanan semakin variatif , sehingga peran pengasuhan orang tua kepada anaknya tergantikan dengan peran media hiburan, sehingga playstation, televisi menjadi teman setia anak-anak akhirnya tradisi mendongeng di dalam keluarga dan masyarakat perlahan mulai tergusur, digantikan oleh peranan media hiburan modern yang lebih menarik, praktis dan canggih.
         Atensi anak terhadap media tersebut cukup tinggi. sehingga suguhan materi yang disajikan oleh media menjadi santapan pemikiran mereka dimana tidak semua yang dipertontonkan itu bernilai positif bahkan terkadang sangat berseberangan dengan akar budaya kita sebagai orang timur yang mengedepankan adab dan sopan santun. Materi pertengkaran, gaya bahasa, pakaian, pergaulan bebas dan gaya hidup indivudualistis kerap dipertontonkan.
         Bila hal tersebut semakin berkelanjutan dikhawatirkan akan terjadi pengikisan budaya dan berdampak ketergerusan moral dan hilangnya karakter yang baik, maka dari itu perlu adanya upaya  dan usaha dari semua pihak untuk menggali dan mengapresiasikan kembali tradisi mendongeng kepada masyarakat yang tampaknya sangat mengharuskan kita untuk menggairahkannya kembali.
        Kita tidak ingin dongeng hanya tinggal menjadi sebuah kenangan manis yang pernah kita terima dulu dari pendahulu kita tanpa berniat mengembalikan memori itu kepada generasi penerus kita, yakinlah kita bahwa lewat metode mendongenga akan terjadi kedekatan bathin dengan anak, dengan begitu warisan leluhur kita ini akan tetap terjaga tidak lenyap begitu saja dan tentunya kita akan lebih mantap melakukan pengawalan akan terjangan arus budaya asing yang tidak tepat buat kultur dan budaya kita.
        Salah satu kecerdasan yang hendak dikembangkan pada anak usia dini adalah kecerdasan linguistik atau kecerdasan berbahasa untuk dapat menstimulinya dapat dilakukan dengan mendongeng. PAUD Kartini Banil Authon juga mengembangkan kecerdasan yang sama sesuai dengan Petunjuk teknis pedidikan PAUD yang menyatakan bahwa “ program dan pembelajaran kegiatan anak yang dikembangkan pendidik seharusnya ditujukan untuk mencapai kematangan semua aspek perkembangan yang mencakup pembinaan akhlakul karimah (moral dan nilai-nilai agama fisik motorik (motorik halus motorik kasar) kognitif sosial emosiaonal bahasa dan estetika” (Petunjuk teknis penyelenggaraan Paud kemendiknas;2011;9) .
        Kecerdasan linguistik siswa PAUD harus dikembangkan oleh tutor lewat kegiatan mendongeng, dan akan lebih efektif bila tutor dapat menyajikan dongengnya dengan menarik, artinya Keativitas mendongeng tutor PAUD akan mampu menarik perhatian dan keinginan siswa untuk mengikuti sajian dongeng.
        Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “ Meningkatkan kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu melalui kreativitas mendongeng tutor”.

 
B.   Ruang Lingkup dan Rumusan Masalah
1.        Ruang lingkup.
Jika dilihat dari variable penelitian sebagaimana terdapat pada judul penelitian ini maka ruang lingkup penelitian ini melingkupi kreativitas mendongeng tutor PAUD dan kecerdasan linguistik siswa pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu.
2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.       Bagaimana kreativitas tutor dalam mendongeng di PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
2.       Bagaimana kecerdasan linguitik siswa PAUD pada kegiatan mendongeng di Kartini banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
3.       Bagaimana pengaruh kreativitas tutor PAUD  terhadap kecerdasan linguistik pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
C.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini brtujuan:
1.       Untuk mengetahui kreativitas mendongeng tutor PAUD Kartini banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
2.       Untuk mengetahui kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartini banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
3.       Untuk mengetahui pengaruh kretivitas mendongeng tutor PAUD terhadap kecerdasan linguitik siswa pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini banil Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
D.      Kegunaan Penelitian
Penelitian ilmiah sudah tentu akan membawa manfaat baik itu kecil maupun besar. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1.       Sebagai bahan masukan bagi tutor maupun penyelenggara PAUD pentingnya kreativitas seorang tutor dalam mendongeng
2.       Disamping menambah ilmu pengetahuan saya sebagai peneliti dan juga tutor PAUD, tulisan ini juga saya persembahkan untuk mengikuti lomba karya nyata (LKN) pendidik PAUD.
3.       Menggairahkan kembali semangat mendongeng di era digital seperti saat ini.