Sabtu, 20 April 2013

GEBYAR MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2013


Lama sudah gaung Madrasah Diniyah Awaliyah tidak terdengar, menjadi pemikiran serius para ustadz/ah yang bergelut didunia pendidikan non fomal anak-anak muslim ini untuk membuat sebuah gebrakan baru. Pertemuan dan perbincangan dilaksanakan akhirnya lahir kesepakatan untuk melaksanakan Gebyar MDA se Kabupaten labuhanbaatu.

Alhamdulillah tepatnya Sabtu 20 April 2013 Forum komunikasi guru-guru diniyah takmiliyah labuhanbatu yang diketuai Al Ustadz M.Darwin Lubis,S.Sos.I menggelar even akbar MDA Labuhanbatu yakni Gebyar MDA tahun 2013. Mengekplorasi bakat dan kemampuan siswa MDA yang belum pernah diunjuk sudah sekian lama. Gebyar kali ini dilaksanakan dengan berbagai cabang lomba yaitu lomba sholat janazah, surah pendek (ayatul kursi), Pildacil, kaligrafi dan pihak sponsor yang berpartisifasi Shopie martin dan susu zee mempersembahkan perlombaan tambahan yakni mewarnai dan Fashion show.

Opening ceremony berlangsung di Aula pertemuan Negeri lama Kecamatan Bilah Hilir sekitar pukul 10.00 wib yang diawali degan pembukaan ayat suci Alqur’an. Ummul hurriyah S.Pd selaku ketua panitia menyampaikan sambutan nya dengan melaporkan bahwa sekolah MDA yang mengutus peserta hanya 22 dari 7 kecamatan sedang 2 kecamatan lainnya tidak ada yang mengirim dutanya dengan jumlah total peserta 250 orang untuk semua cabang. Beliau melanjutkan pemaparannya dengan penuh harap agar semua pihak peduli dengan keberadaan MDA yang dulu dikenal sebagai sekolah arab. 

Dengan penuh semangat Ketua FKDTA labuhanbatu M.Darwin Lubis S.Sos.I  dalam inti sambutannya adalah berharap guru MDA agar lebih diperhatikan kesejahteraannya, menurut beliau sampai hari ini kesejahteraan guru MDA tidak pernah diperhatikan pemerintah keberadaannya dipandang sebelah mata, padahal sejak dahulu orang tua kita sangat menyadari keberadaan MDA ditengah masyarkat benar-benar berarti, telah mampu menjawab ketidak mampuan anak membaca Alqur’an, mampu melaksanakan sholat terbukti yang diperlombakan semuanya berhubungan dengan skill keagamaan anak-anak muslim. Beliau melanjutkan harapannya kiranya untuk lebih memberi arti keberadaan MDA pemerintah daerah mau menganjurkan ijazah MDA menjadi salah satu syrat anak untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat menengah  pertama. Namun semangat yang membara itu tidak langsung didengar karena tidak adanya pihak pemerintah yang hadir, mungkin karena tidak diundang oleh panitia

Yang bertindak selaku ketua Dewan Hakim adalah bapak Muhammad Lathip S.Ag, beliau juga sebagai pemerhati pendidikan Islam sangat mengapresiasi kegiatan ini, beliau hadir didampingi beberapa dewan hakim lainnya seperti Ibrahim sihombing,M.Ap Aidil syahputra S.Pd danlainnya.
 
Semoga kehadiran pemberitaan ini manjadi muasal terbukanya suara bathin para guru-guru MDA yang sudah lama membathin diperjuangannya. Pengabdian menuntut keikhlasan namun keterbukaan perasaan ini menjadi peluang untuk membuka selebarnya ridho Allah, karena bagaimanapun dari ujung kabupaten ini sampai yang didepan kantor Pemerintah Daerah yang dididik adalah anak bangsa dan pewaris perjuangan islam kedepan. Moga bermanfaat dan terbuka jalan yang terbaik demi perjuangan yang lebih besar lagi. Amin.

 Sebagai lembaga Baru banil Authon juga ikut merasakan getir perjuangan mereka karena kami juga melakukan aktifitas sebagai penyelenggara Pendidikan warisan moyang kita ini. Dan pada kesempatan gebyar Ini MDA Banil Authon juga mengirimkan pesertanya dalaam semua cabang lomba, moga bermanfaat.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar