Lama sudah gaung Madrasah Diniyah
Awaliyah tidak terdengar, menjadi pemikiran serius para ustadz/ah yang bergelut
didunia pendidikan non fomal anak-anak muslim ini untuk membuat sebuah gebrakan
baru. Pertemuan dan perbincangan dilaksanakan akhirnya lahir kesepakatan untuk
melaksanakan Gebyar MDA se Kabupaten labuhanbaatu.
Alhamdulillah tepatnya Sabtu 20
April 2013 Forum komunikasi guru-guru diniyah takmiliyah labuhanbatu yang
diketuai Al Ustadz M.Darwin Lubis,S.Sos.I menggelar even akbar MDA Labuhanbatu
yakni Gebyar MDA tahun 2013. Mengekplorasi bakat dan kemampuan siswa MDA yang
belum pernah diunjuk sudah sekian lama. Gebyar kali ini dilaksanakan dengan berbagai
cabang lomba yaitu lomba sholat janazah, surah pendek (ayatul kursi), Pildacil,
kaligrafi dan pihak sponsor yang berpartisifasi Shopie martin dan susu zee
mempersembahkan perlombaan tambahan yakni mewarnai dan Fashion show.
Opening ceremony berlangsung di
Aula pertemuan Negeri lama Kecamatan Bilah Hilir sekitar pukul 10.00 wib yang
diawali degan pembukaan ayat suci Alqur’an. Ummul hurriyah S.Pd selaku ketua
panitia menyampaikan sambutan nya dengan melaporkan bahwa sekolah MDA yang
mengutus peserta hanya 22 dari 7 kecamatan sedang 2 kecamatan lainnya tidak ada
yang mengirim dutanya dengan jumlah total peserta 250 orang untuk semua cabang.
Beliau melanjutkan pemaparannya dengan penuh harap agar semua pihak peduli
dengan keberadaan MDA yang dulu dikenal sebagai sekolah arab.
Dengan penuh semangat Ketua FKDTA
labuhanbatu M.Darwin Lubis S.Sos.I dalam
inti sambutannya adalah berharap guru MDA agar lebih diperhatikan
kesejahteraannya, menurut beliau sampai hari ini kesejahteraan guru MDA tidak
pernah diperhatikan pemerintah keberadaannya dipandang sebelah mata, padahal
sejak dahulu orang tua kita sangat menyadari keberadaan MDA ditengah masyarkat
benar-benar berarti, telah mampu menjawab ketidak mampuan anak membaca Alqur’an,
mampu melaksanakan sholat terbukti yang diperlombakan semuanya berhubungan
dengan skill keagamaan anak-anak muslim. Beliau melanjutkan harapannya kiranya
untuk lebih memberi arti keberadaan MDA pemerintah daerah mau menganjurkan ijazah
MDA menjadi salah satu syrat anak untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat
menengah pertama. Namun semangat yang
membara itu tidak langsung didengar karena tidak adanya pihak pemerintah yang
hadir, mungkin karena tidak diundang oleh panitia
Yang bertindak selaku ketua Dewan Hakim adalah bapak Muhammad Lathip S.Ag, beliau juga sebagai pemerhati pendidikan Islam sangat mengapresiasi kegiatan ini, beliau hadir didampingi beberapa dewan hakim lainnya seperti Ibrahim sihombing,M.Ap Aidil syahputra S.Pd danlainnya.
Semoga kehadiran pemberitaan ini
manjadi muasal terbukanya suara bathin para guru-guru MDA yang sudah lama
membathin diperjuangannya. Pengabdian menuntut keikhlasan namun keterbukaan perasaan
ini menjadi peluang untuk membuka selebarnya ridho Allah, karena bagaimanapun
dari ujung kabupaten ini sampai yang didepan kantor Pemerintah Daerah yang
dididik adalah anak bangsa dan pewaris perjuangan islam kedepan. Moga bermanfaat
dan terbuka jalan yang terbaik demi perjuangan yang lebih besar lagi. Amin.
Sebagai lembaga Baru banil Authon
juga ikut merasakan getir perjuangan mereka karena kami juga melakukan
aktifitas sebagai penyelenggara Pendidikan warisan moyang kita ini. Dan pada
kesempatan gebyar Ini MDA Banil Authon juga mengirimkan pesertanya dalaam semua
cabang lomba, moga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar