Sabtu, 15 Juni 2013

DIALOG DENGAN TOKOH PENDIDIKAN LABUHANBATU


Tatang Hidayat Pohan, M.si/Dewan Pendidikan LB
Yayasan Banil Authon bersapa kepada salah seorang Dewan pendidikan Labuhanbatu Bapak Tatang Hidayat Pohan M.si, yang dalam kesempatan tersebut Banil Authon berpenghrapan bapak tersebut berkenan berbagi ilmu terkait manajemen sekolah pada sebuah diklat yang akan diadakan Banil Authon sabtu 22 juni yang akan datang dengan tema kegiatan Kemah TARBAWI ( pinTAR, Bahagia dan berWawasan Islami)

Dalam sambutan hangat akhirnya terbangun komunikasi sekaligus berdiskusi panjang terhadap dunia pendidikan khususnya PAUD dan RA, banyak hal yang didapat dan berguna sebagai motivasi bagi perguruan banil authon dan semoga juga mampu menginspirasi lembaga lainnya bahwa perbincangan terhadap anak adalah sesuatu yang tak pernah habis tuk diperbincangkan, dari diskusi panjang tersebut hanya sebagaian kecil yang dapat diurai pada tulisan sederhana ini.

Bapak Tatang  Mengatakan bahwa,  pada anak usia dini PAUD DAN RA, kalo hanya sekedar ingin pandai Calistung (membaca menulis dan berhitung) Dirumah juga bisa dibantu orang tua mereka sendiri, Nah dilembaga PAUD atau TK anak yang dominan Harus dikembangkan lebih kepada mental Bagaimana anak dapat berinteraksi, kerjasama Menumbuhkan integritas dirinya, seperti kejujuran, keberanian tanggung jawab yang akan terlihat ketika anak berada dilingkungan yang banyak teman, yakni di lingkungan sekolah.

Kita yakin Labuhanbatu akan semakin baik mutu pendidikan bila pemuda nya mau mendedikasi kan dirinya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, lewat lembaga pendidikan kita akan berusaha melahirkan generasi terbaik dengan karakter yang baik pula tentunya.

Sebenarnya pendidikan karakter bertumpu pada guru, contoh sederhana anak dikenalkan dengan budi dan kasih sayang akan sesama bahkan terhadap hewan, sedangkan pada prakterknya dia melihat gurunya tidak mencontohkan perilku kasih sayang dengan tega memukul atau menyumpah serapah kucing misalnya. Guru mengajarkan lemah lembut dalam bertutut dan bebicara sementara dia mendapati gurunya marah dan bersikap kasar, anak diajarkan makan dan minum dengan adab dan ajaran agama sementara gurunya makan dengan berdiri tangan kiri dan bahkan tidak mengucap basmalah atau doa. Demikian juga halnya dirumah, yang sangat berpengaruh besar dalam pembentukan karakternya adalah orang tua sang pemberi contoh dan ketauladanan.

Mengaitkan dengan multiple intelligences (kecerdasan majemuk) beliau juga mengatakan bahwa guru harus memahami ragam kecerdasan tersebut sehingga guru dapar memahami kecerdasan anak per anak akhirnya guru dapat memaksimalkan pengetahuan dan memacu pertumbuhannya dari arah kecerdasan dominan anak tersebut.

Dalam diskusi panjang terlibat dua pemerhati dan praktisi pendidikan PAUD bunda dewi dan ibu zubaidah dalimunthe, BUNDA DEWI (dari Kampung dongeng Rantauprapat) mengatakan bahwa untuk menjadi guru PAUD atau RA bukanlah hal yang terlalu rumit, yang penting guru yang bersangkutan penyayang terhadap anak, kreatif dan mau menambah pengetahuan nya. Hal sederhana kata beliau guru yang kreatif tidak akan kerepotan dalam mengenalkan sesuatu pada anak, dengan aneka dedaunan saja anak sudah dapat diajarkan beberapa hal, seperti warna, bentuk besar kecil bahkan mengenalkan hurup dan angka dari susunan daun yang dibentuk bisa dengan menyenangkan tanpa paksaan.

Karena pembelajaran di PAUD dan RA adalah tematik demikian itu adalah contoh sederhana dan praktis dan mudah untuk diterapkan, terkait tema yang lain dapat mengambil perbandingan dari hal yang lain pula.

Bunda Dewi melanjutkan yang namanya manusia sangat membutuhkan apresiasi dan penghargaan, sekolah dapat memacu agar terjadi lompatan prestasi dan kinerja dengan memberikan reward yang terukur dan terjangkau bagi lembaga Seperti buku atau lainnya, wujud penghargaanitu seperti bagi guru yang bertutur dan bersikap santun dan penyayang mendapat penghargaan dari sekolah setiap bulan dan akan diadakan nilai kumulatif dalam setahun untuk melihat siapa yang paling berupaya maksimal dalam pengabdian terhadap tugas dan amanah yang diembannya sebagai muallimah (guru dan pendidik).

Disamping itu pula ibu zubaidah juga mengemukakan beberpa program dan hal yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan dibanil authon, terima kasih bapak dan ibu moga waktu luang dan ilmunya menjadi api penyulut semangat pengabdian kami. (MK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar