Tatang Hidayat Pohan, M.si/Dewan Pendidikan LB |
Yayasan
Banil Authon bersapa kepada salah seorang Dewan pendidikan Labuhanbatu Bapak Tatang Hidayat Pohan M.si, yang dalam kesempatan tersebut Banil Authon berpenghrapan
bapak tersebut berkenan berbagi ilmu terkait manajemen sekolah pada sebuah
diklat yang akan diadakan Banil Authon sabtu 22 juni yang akan datang dengan
tema kegiatan Kemah TARBAWI ( pinTAR, Bahagia dan berWawasan Islami)
Dalam sambutan hangat akhirnya terbangun komunikasi
sekaligus berdiskusi panjang terhadap dunia pendidikan khususnya PAUD dan RA,
banyak hal yang didapat dan berguna sebagai motivasi bagi perguruan banil
authon dan semoga juga mampu menginspirasi lembaga lainnya bahwa perbincangan
terhadap anak adalah sesuatu yang tak pernah habis tuk diperbincangkan, dari
diskusi panjang tersebut hanya sebagaian kecil yang dapat diurai pada tulisan
sederhana ini.
Bapak Tatang Mengatakan bahwa, pada
anak usia dini PAUD DAN RA, kalo hanya sekedar ingin pandai Calistung (membaca
menulis dan berhitung) Dirumah juga bisa dibantu orang tua mereka sendiri, Nah
dilembaga PAUD atau TK anak yang dominan Harus dikembangkan lebih kepada mental
Bagaimana anak dapat berinteraksi, kerjasama Menumbuhkan integritas dirinya,
seperti kejujuran, keberanian tanggung jawab yang akan terlihat ketika
anak berada dilingkungan yang banyak teman, yakni di lingkungan sekolah.
Kita yakin Labuhanbatu akan semakin baik mutu
pendidikan bila pemuda nya mau mendedikasi kan dirinya untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat, lewat lembaga pendidikan kita akan berusaha melahirkan
generasi terbaik dengan karakter yang baik pula tentunya.
Sebenarnya pendidikan karakter bertumpu pada guru,
contoh sederhana anak dikenalkan dengan budi dan kasih sayang akan sesama
bahkan terhadap hewan, sedangkan pada prakterknya dia melihat gurunya tidak
mencontohkan perilku kasih sayang dengan tega memukul atau menyumpah serapah
kucing misalnya. Guru mengajarkan lemah lembut dalam bertutut dan bebicara
sementara dia mendapati gurunya marah dan bersikap kasar, anak diajarkan makan
dan minum dengan adab dan ajaran agama sementara gurunya makan dengan berdiri
tangan kiri dan bahkan tidak mengucap basmalah atau doa. Demikian juga halnya
dirumah, yang sangat berpengaruh besar dalam pembentukan karakternya adalah
orang tua sang pemberi contoh dan ketauladanan.
Mengaitkan dengan multiple intelligences (kecerdasan
majemuk) beliau juga mengatakan bahwa guru harus memahami ragam kecerdasan
tersebut sehingga guru dapar memahami kecerdasan anak per anak akhirnya guru
dapat memaksimalkan pengetahuan dan memacu pertumbuhannya dari arah kecerdasan
dominan anak tersebut.
Dalam diskusi panjang terlibat dua pemerhati dan
praktisi pendidikan PAUD bunda dewi dan ibu zubaidah dalimunthe, BUNDA DEWI
(dari Kampung dongeng Rantauprapat) mengatakan bahwa untuk menjadi guru PAUD
atau RA bukanlah hal yang terlalu rumit, yang penting guru yang bersangkutan
penyayang terhadap anak, kreatif dan mau menambah pengetahuan nya. Hal
sederhana kata beliau guru yang kreatif tidak akan kerepotan dalam mengenalkan
sesuatu pada anak, dengan aneka dedaunan saja anak sudah dapat diajarkan
beberapa hal, seperti warna, bentuk besar kecil bahkan mengenalkan hurup dan
angka dari susunan daun yang dibentuk bisa dengan menyenangkan tanpa paksaan.
Karena pembelajaran di PAUD dan RA adalah tematik
demikian itu adalah contoh sederhana dan praktis dan mudah untuk diterapkan,
terkait tema yang lain dapat mengambil perbandingan dari hal yang lain pula.
Bunda Dewi melanjutkan yang namanya manusia sangat
membutuhkan apresiasi dan penghargaan, sekolah dapat memacu agar terjadi
lompatan prestasi dan kinerja dengan memberikan reward yang terukur dan
terjangkau bagi lembaga Seperti buku atau lainnya, wujud penghargaanitu seperti
bagi guru yang bertutur dan bersikap santun dan penyayang mendapat penghargaan
dari sekolah setiap bulan dan akan diadakan nilai kumulatif dalam setahun untuk
melihat siapa yang paling berupaya maksimal dalam pengabdian terhadap tugas dan
amanah yang diembannya sebagai muallimah (guru dan pendidik).
Disamping itu pula ibu zubaidah juga mengemukakan
beberpa program dan hal yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan dibanil
authon, terima kasih bapak dan ibu moga waktu luang dan ilmunya menjadi api
penyulut semangat pengabdian kami. (MK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar