SAAT NYA...ONLINE DENGAN ALLAH SWT DI BULAN RAMADHAN
|
buka puasa tahun lalu |
Tiada terasa Ramadhan suci sudah
diambang pintu, Dia datang membawa beragam tawaran yang membahagiakan, lipat
ganda pahala, amalan sunnah yang disejarjarkan dengan yang wajib, pintu
kebaikan dibuka, pintu neraka ditutup, doa-doa dikabulkan, Yang teristimewa dimalam ramadhan itu Allah akan menurunkan satu malam keutamaan, yang kebaikannya melebihi 1.000 bulan (QS.alqodar : 1-5)
Beragam aktifitas yang dilakukan
kaum muslimin menyambut kedatanagn bulan suci tersebut, ada yang hilir mudik
kembali kekampung halaman berziarah kemakam kerabat/keluarga yag telah
mendahului, jalanan sering macat kerana ramainya kenderaan penzirah di TPU. Adapula lagi yang mengakhirkan bulan sya’ban
dengan melakukan kunjungan beramai-ramai kesungai mandi bersama yang seolah
menjadi tren wajib tapi mudah2an tidak dianggap syakral dengan sejumlah
wewangian, juga ada yang menyibukkan
diri dengan aktifitas rumahan dengan memberi variasi warna dan perabotan serta banyak lagi kegiatan lainnya yang menjadi style
menyambut ramadhan oleh anak-anak, remaja bahkan orang tua. dapat dipastikan sehari menjelang Ramadhan
pajak baru (pajak daging/ pasar tradisional) ramai dikunjungi untuk membeli
kebutuhan pangan yang cendrung menunjukkan budaya konsumtif masyarakat yang jauh dari
kesederhanaan. Itulah sebagaian aktifitas yang lakukan
menyambut Ramadhan.
Tulisan ini bukan memberi komentar atau fatwa apapun terhadap kegiatan dimaksud,
namun mencoba mencari sebuah pemaknaan tentang hal terpokok dalam penyambutan Syahrusshiyam
itu.
MARHABAN YA RAMADHAN.....
Ramadhan adalah bulan yang suci :
Idealnya sambutlah dengan
kesucian, niat suci senantiasa berdoa semoga Allah memberi umur panjang agar
kita dapat mengisi kegiatan bermakna didalamnya, berdoa diberi kesehatan dan
kekuatan menjalankan ibadah shiyam dan qiyamullail. Tentu satu saat jiwa kita
juga akan meninggalkan raga sama seperti ruh yang diziarahi yang tak mampu
berbuat apa-apa lagi.
Allah sangat senang kepada hamba
yang senang hatinya menyambut kedatangan Ramadhan, senang bukan sebatas
emosional tapi lebih pada tataran spritual. Bisa jadi mereka yang senang
hatinya menyambut ramadhan tidak terlalu kentara dari fisik materi, makanan ala
kadarnya, pasilitas seadanya , kesederhanaan tapi ternyata dihati mereka penuh CINTA dan rindu tak olah
kekasih yang menanti belahan jiwanya seolah di dirinya tertumpunya harapan dan
masa depannya.
(man fariha bidukhuli ramaadhan harromallhu
jasadihi minan niran)
kita adalah sosok yang senantiasa
kotor, untuk memantapkan diri masuk didalaamnya kita sucikan mental ruhani kita
lewat taubat dan mandi taubat atas kemaksiatan yang pernah terjadi.
Sebagai manusia juga kerap
berlakon kasar dan lisan yang tidak terjaga, yang juga melahirkan luka dihati
sesama, kita bersihkan dengan memohon maafnya terlebih buat kedua orang tua.
Ramadhan adalah bulan latihan :
Atlit terbiasa dengan latihan tentu ketika akan
berangkat, ia membawa seperangkat alat dan perbekalan cukup untuk kebutuhannya.
Demikian juga kita yang ingin dilatih ramadhan juga harus mempersiapkan
peralatan kita untuk sampai didalamnya.
- siapaka materi yang cukup untuk amunisi ibadah
shodaqoh kita
- siapkan Alqur’an sebagai media komunikasi kita
dengan Allah
- cukupkan supleman buat memperkokoh fisik kita
- tambahi ilmu dengan mempelajari aturan main
ibadah shoum dan idadah lainnya lewat buku atau bertanya pada guru
- susun agenda kegiatan, jadwal yang tersusun
pasti akan melahirkan semangat untuk menyeleaikan satu demi satu mulai dari
tarawih,tadaarus malam, sahur, aktifitas pokok, istirahat, dan lainnya
- mempersiapkan yel-yel semangat untuk motivasi
kepada keluarga baik anak,istri, suami, menantu, pembantu untuk sama-sama
mendulang keuntungan dan kebaikan ramadhan
- Mempersiapkan mental PEMAIN SEJATI karena dalam
medan laga ada yang curang, teriakan penonton godaan suporter, tidak membuat
kita mudah terpancing emosi harus cendrung sabar dan ulet konsisten dengan niat
karena tujuan akhirnya PASTI MENANG.
sibukkan lah diri menjadi yang terbaik karena
talenta kita masing masing akan dinilai langsung oleh Allah....(asshoumu li wa
ana azzi bihi) puasa untuk KU dan akulah yang akan membalasnya...
SAATNYA KITA ONLINE LEBIH LAMA DENGAN ALLAH SWT
Saat kita Online, ternyata kita
bisa duduk tertib berjam-jam dihadapan komputer, mengerahkan potensi - potensi terbaik kita, kadang tersenyum
sendiri, saat kita curhat dengan teman lewat komentar kita dan lainnya beragam reaksi
wajah kita muncul. Padahal tanpa sadar kita hanya duduk dengan komputer yang
tidak mampu berkata lelah walau sudah sebenarnya dia telah lelah..............
Saatnya kita alihkan konsentrasi
kita untuk bisa online penuh makna dengan Allah, kita add Allah sebagai teman
curhat, komunikasi dibangun dari hati, pengharapan mutlak hanya pada NYA,
saatnya kita berharap lewat fadhilah amaliyah kita (sedekah,tahajjud,dhuha,puasa, tadarus
dll) berharap penuh keyakinan pada NYA karena memang dialah satu-satunya bergantungnya semua pengharapan. Bukan pimpinan,bukan penguasa, bukan boss, bukan orang kaya
dll hanya ALLAH semata....
Kita beli harapan kita dengan amaliyah
kita, kita yakin ketika kita layak menurut pandangan Allah kita pasti di
beri....namun tugas kita bukan hanya sebagai penerima, posisi terbaik sebenarnya adalah penyampai....
(Yadul ‘ulya khirun min
yadisupla...)
Rosul itu penyampai....penyampai
semuanya....
Sedikit demi sedikit kita belajar
untuk mampu menyampaikan sebagian yang diberi Allah kepada kita (ilmu,harta)
kepada sesama........insya Allah
Wallahu A’lam....
............................................
Ya .. Allah...!!!!
Ya Allah kami hamba yang kurang
pandai berterima ksih atas karuniaMU, setiap hari nikmatMU tak pernah putus
menghampiri kami, kenikmatan yang Engkau berikan terkadang malah kami bawa
kejalan yang tidak Engkau Ridho, hati kami masih terus berburuk sangka lisan
tak jarang mengeluh dalam melintasi waktu kami ya Allah.
Seribu bahasa terima kasih sering
terungkap kepada makhluk Mu namun terkadang dalam sujud padaMU kami pun belum
mampu ikhlas kerena masih dipenuhi dunia. Materi yang Engkau beri pada kami tak
jarang kami hitung-hitungan dan sulit sekali membahagiakan makhluk MU yang
lain, kalaupun kami memberi masih terasa senang kalau manusia lainnya
mengungkapnya.
Indra ini masih sempurna, namun
acapkali tampil hanya ingin meraih pesona manusia dan mencari-cari muka
dihadapan orang lain sedikit sekali ingin menarik perhatian MU ya Allah,
banyak
waktu tersisa hanya untuk bercerita mengkaji sesuatu yang tidak bermanfaat
justru jatuh pada ghibah. Pandangan yang tak terjaga, pendengaran yang gandrung
pada isu. Duduk dimajlis ilmu bisa dihitung jari, sekali duduk sangatlah
kritisnya.
Hati yang belum terjaga, power
nya belum begitu handal untuk memberi arus-arus positif keindra yang lain
YA ALLAH.....
Sampaikan
kami dibulan kemualian MU ya Allah..
Ajarkan
kami untuk lebih mencintai MU diatas segalanya
Ajarkan
kami yang haq itu adalah haq dan bathil itu benar bathil
Beri kami hati yang salim dan tenang, karena hanya itulah yang Engkau Ridho....