MENINGKATKAN
KECERDASAN LINGUISTIK SISWA PAUD
KARTINI BANIL AUTHON KECAMATAN RANTAU SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU
MELALUI KREATIVITAS MENDONGENG TUTOR
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Diajukan
untuk mengikuti Lomba Karya Nyata (LKN)
Tutor PAUD
Nasional
OLEH :
ZUBAIDAH
DALIMUNTHE,S.Pd.I
Tutor PAUD
Kartini Banil Authon
Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhabatu
Sumatera
Utara
2013
1.
Judul
Penelitian Meningkatkan
kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartni Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan
Kabupaten Labuhanbatu melalui kreativitas mendongeng tutor
2. Peneliti
a. Nama
Lengkap Zubaidah
Dalimunthe,S.Pd.I
b. Jenis
Kelamin Perempuan
c. Sekolah PAUD Kartini Banil
Authon
d.
Alamat
Sekolah Jl.Parapat Gg.Sakinah
Kelurahan Bakaranbatu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
e. Alamat
Rumah Jl.Patuannalobi
Rantauprapat
Lama
Penelitian 21 Hari (22
April s 12 Mei 2013)
Besarnya
Dana Rp. 820.000,-
(delapan ratus dua puluh ribu rupiah)
Rantauprapat, Mei 2013
Peneliti
Zubaidah Dalimunthe,S.Pd.I
Menyetujui Menyetujui
Pembimbing Pembimbing
_________________________ _________________________
NIP. NIP.
KATA
PENGANTAR
Penulis bersyukur
kepada Allah SWT karena hanya berkat rahmatNya sehingga penulisan Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Penelitian
Tindakan Kelas ini sehingga dapat disajikan dalam bentuk laporan seperti ini.
Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Labuhanbatu
2.
Ibu KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Rantau Selatan
3.
Bapak Penilik KUPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Rantau selatan
4.
Penyelenggara PAUD Kartini Banil Authon
Rantauprapat
Penulis menyadari, sebagai manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan,
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Akhirnya semoga segala sumbangan maupun dukungan serta kerjasama yang
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT
Rantauprapat, Mei 2013
Penulis,
Zubaidah dalimunthe,S.Pd.I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................
.ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................
1
B. Ruang lingkup dan Rumusan
Masalah.......................................... 5
C. Tujuan
Penelitian……...................................................................
5
D. Kegunaan
Penelitian......................................................................
6
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kerangka Teori
1. Kreatifitas dan
mendongeng.......................................... ………7
1.1. Pengertian Kreativitas…………..........................................7
1.2. Pengertian Mendongeng......................................................7
1.3.
Mendongeng adalah kegiatan kreatif...................................8
1.4. Kesulitan dalam mendongeng............................................10
1.5 Teknik Mendongeng yang
baik...........................................11
1.6. Manfaat Mendongeng.........................................................14
2. Mengembangkan
Kecerdasan Linguistik…….………………..16
3. Pendidikan Anak usia Dini.......................................................17
B. Kerangka
Berfikir.............................................................................18.
C. Hipotesis Tindakan............................................................................19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting
Penelitian..........................................................................20
B. Prosedur
Penelitian........................................................................20
C. Alat Pengumpul Data….…...........................................................23
D. Analisis
Data.................................................................................23
E. Indikator keberhasilan…...............................................................24
F. Jadwal
Penelitian...........................................................................26
G. Rencana
Anggaran........................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian……………...........................................................27
B. Diskusi Hasil Penelitian……….…….............................................33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
..................................................................................
35
B. Saran .............................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
37
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan bukan hanya membangun
kecerdasan dan transfer of knowledge, tetapi juga harus mampu
membangun karakter atau character building. Nilai yang terkandung
dalam pendidikan harus mampu membekas dibenak para anak, sehingga pemikiran
yang terbentuk akan menjadi sebuah sikap yang senantiasa terbiasa dilakukan
dikesehariannya, dari kebiasaan itu lantas muncullah karakter. Karakter yang
terbentuk pada dirinya itulah kelak yang akan menentukan masa depannya.(Bambang
Bimo Suryono :2012;03)
Orang
tua dan guru hendaknya sepaham akan pentingnya pendidikan. Karena keduanya lah
yang menjadi aktor atau yang membidani lahirnya anak yang berkualitas dan
bermoral. Untuk itu dirasa sangat penting adanya penyatuan persepsi diantara
pendidik dan orang tua, agar tujuan mulia sebuah pendidikan dapat terwujud
dengan baik, guru harus senantiasa mengupgrade pengetahuannya dengan belajar,
menelaah buku mengikuti pelatihan dan pendidikan, karena ketika seorang guru
mengalami stagnasi pemburuan ilmu dan informasi dapat dipastikan siswanya akan
tidak mampu berkembang sesuai tuntutan zaman. Demikian pula seorang tua harus
juga mensejajarkan pemahamannya akan tujuan pendidikan karena pada dasarnya
tanggung jawab pendidikan itu ada dipundak orang tua, namun orang tua membagi
sebagian wewenang itu kepada guru, jadi
orang tua juga sangat dituntut untuk belajar, dengan mengikuti school parenting
atau kegiatan yang mendidik lainnya
Dengan sejalannya dua peran penting
tersebut antara orang tua dan guru tahapan selanjutnya adalah mencari serta
membangun metodologi yang tepat. Generasi penerus bangsa harus serius untuk
dibekali pendidikan karakter agar dapat memenuhi nilai sebagai manusia yang
unggul. dalam hal ini ada satu tehnik yang bisa diterapkan oleh orang tua dan
juga guru dalam hal menstranspormasi ilmu dan pesan yang baik bagi anak yakni
lewat bercerita atau mendongeng.
Mendongeng
atau bercerita secara lisan sudah menjadi tradisi yang cukup lama dalam
masyarakat Indonesia, diantaranya yang terkenal adalah dongeng menjelang tidur
yang biasanya dilakukan oleh seorang Ibu kepada anaknya atau seorang nenek
terhadap cucunya, dongeng bukan hanya sekedar sarana hiburan melainkan secara
tidak langsung dongeng berfungsi sebagai media pendidikan dan transpormasi
nilai – nilai, melalui dongeng seorang anak tidak hanya mendapat hiburan
melainkan mereka dapat merangsang pantasi imajinasi dan intelektualnya juga
menerima pesan moral, ajaran budi pekerti, bahkan tuntunan hidup yang
disampaikan oleh pendongeng dalam sebuah kebersamaan dengan suasana yang
menyenangkan dan terkesan tidak menggurui.
Namun
seiring arus perkembangan zaman membawa konsekwensi ditandai dengan pesatnya
perkembangan teknologi dan globalisasi membawa dampak perobahan gaya hidup,
kehidupan semakin dipermudah layanan semakin variatif , sehingga peran pengasuhan
orang tua kepada anaknya tergantikan dengan peran media hiburan, sehingga playstation,
televisi menjadi teman setia anak-anak akhirnya tradisi mendongeng di dalam
keluarga dan masyarakat perlahan mulai tergusur, digantikan oleh peranan media
hiburan modern yang lebih menarik, praktis dan canggih.
Atensi anak terhadap media tersebut cukup
tinggi. sehingga suguhan materi yang disajikan oleh media menjadi santapan
pemikiran mereka dimana tidak semua yang dipertontonkan itu bernilai positif
bahkan terkadang sangat berseberangan dengan akar budaya kita sebagai orang
timur yang mengedepankan adab dan sopan santun. Materi pertengkaran, gaya
bahasa, pakaian, pergaulan bebas dan gaya hidup indivudualistis kerap
dipertontonkan.
Bila
hal tersebut semakin berkelanjutan dikhawatirkan akan terjadi pengikisan budaya
dan berdampak ketergerusan moral dan hilangnya karakter yang baik, maka dari
itu perlu adanya upaya dan usaha dari semua pihak untuk menggali dan
mengapresiasikan kembali tradisi mendongeng kepada masyarakat yang tampaknya
sangat mengharuskan kita untuk menggairahkannya kembali.
Kita
tidak ingin dongeng hanya tinggal menjadi sebuah kenangan manis yang pernah
kita terima dulu dari pendahulu kita tanpa berniat mengembalikan memori itu
kepada generasi penerus kita, yakinlah kita bahwa lewat metode mendongenga akan
terjadi kedekatan bathin dengan anak, dengan begitu warisan leluhur kita ini
akan tetap terjaga tidak lenyap begitu saja dan tentunya kita akan lebih mantap
melakukan pengawalan akan terjangan arus budaya asing yang tidak tepat buat
kultur dan budaya kita.
Salah
satu kecerdasan yang hendak dikembangkan pada anak usia dini adalah kecerdasan
linguistik atau kecerdasan berbahasa untuk dapat menstimulinya dapat dilakukan
dengan mendongeng. PAUD Kartini Banil Authon juga mengembangkan kecerdasan yang
sama sesuai dengan Petunjuk teknis pedidikan PAUD yang menyatakan bahwa “ program
dan pembelajaran kegiatan anak yang dikembangkan pendidik seharusnya ditujukan
untuk mencapai kematangan semua aspek perkembangan yang mencakup pembinaan
akhlakul karimah (moral dan nilai-nilai agama fisik motorik (motorik halus
motorik kasar) kognitif sosial emosiaonal bahasa dan estetika” (Petunjuk teknis
penyelenggaraan Paud kemendiknas;2011;9) .
Kecerdasan
linguistik siswa PAUD harus dikembangkan oleh tutor lewat kegiatan mendongeng,
dan akan lebih efektif bila tutor dapat menyajikan dongengnya dengan menarik,
artinya Keativitas mendongeng tutor PAUD akan mampu menarik perhatian dan
keinginan siswa untuk mengikuti sajian dongeng.
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “ Meningkatkan
kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan Rantau Selatan
Kabupaten Labuhanbatu melalui kreativitas mendongeng tutor”.
B. Ruang Lingkup dan Rumusan Masalah
1. Ruang lingkup.
Jika
dilihat dari variable penelitian sebagaimana terdapat pada judul penelitian ini
maka ruang lingkup penelitian ini melingkupi kreativitas mendongeng tutor PAUD
dan kecerdasan linguistik siswa pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini Banil
Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
ruang lingkup diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
kreativitas tutor dalam mendongeng di PAUD Kartini Banil Authon Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
2.
Bagaimana
kecerdasan linguitik siswa PAUD pada kegiatan mendongeng di Kartini banil
Authon Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
3.
Bagaimana
pengaruh kreativitas tutor PAUD terhadap
kecerdasan linguistik pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini Banil Authon
Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penelitian ini brtujuan:
1.
Untuk
mengetahui kreativitas mendongeng tutor PAUD Kartini banil Authon Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
2.
Untuk
mengetahui kecerdasan linguistik siswa PAUD Kartini banil Authon Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
3.
Untuk
mengetahui pengaruh kretivitas mendongeng tutor PAUD terhadap kecerdasan
linguitik siswa pada kegiatan mendongeng di PAUD Kartini banil Authon Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu
D.
Kegunaan
Penelitian
Penelitian ilmiah sudah tentu akan membawa
manfaat baik itu kecil maupun besar. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1.
Sebagai bahan masukan bagi tutor maupun
penyelenggara PAUD pentingnya kreativitas seorang tutor dalam mendongeng
2.
Disamping menambah ilmu pengetahuan saya sebagai
peneliti dan juga tutor PAUD, tulisan ini juga saya persembahkan untuk
mengikuti lomba karya nyata (LKN) pendidik PAUD.
3.
Menggairahkan kembali semangat mendongeng di era
digital seperti saat ini.