Serasa berbeda suasana sholat
shubuh kali ini, begitu memantik semangat kaum muslimin seantero negeri karena
shubuh ini penuh spirit dan menggelora. Shubuh ini menjadi momentum awal yang
menyadarkan kaum muslimin Indonesia untuk bangkit dan bersatu. Shubuh kali ini
terasa begitu memiliki ghiroh diniyah yang tinggi karena shubuh ini bertepatan
dengan hari kelahiran baginda rasulullah SAW, menjadi magnet besar karena
merupakan sebuah “ gerakan nasional shubuh berjamaah “ se-Indonesia yang
digaungkan GNPF MUI dengan mengambil titik kumpul di Bandung. Terlebih lagi menjadi
daya tarik iman karena terpanggilnya umat Islam membela kalam Allah SWT dari
penistaan Alquran, juga menjadi getaran keterpanggilan jiwa untuk menyalurkan
bantuan bagi saudara muslim yang terkena gempa ditanah rencong sebagai bentuk ukhuwah
islamiyah.
Sebagai umat Islam Labuhanbatu, penulis
merasa terpanggil dan begitu bersyukur karena membaca undangan umum yang disampaikan
kawan-kawan Al UOIS (Aliansi Umat dan Organisasi Islam) Labuhanbatu diselembar kertas. Lewat gagasan teman-teman
yang tergabung dalam Al UOIS Labuhanbatu menjadi wasilah gerakan ini melakukan
hal senada dengan melaksanakan konsolidasi spirit Almaidah Gerakan Shubuh
berjamaah di Labuhanbatu dengan mengambil titik kegiatan di Masjid Agung
Rantauprapat.
Sejumlah agenda telah disusun
oleh panitia pelaksana dan penanggng jawab, dimulai dari qiyamul lail, holat
shubuh berjamaah dengan membaca qunut nazilah yang dipimpin oleh Al Hafidz H.
Marasakti Harahap Lc.DIPL, berlanjut dengan nonton bareng tayangan perjuangan
mujahid Tanah air pada aksi bela Islam 411 dan aksi super damai 212 di Jakarta dimana mujahid dari Labuhanbatu juga ada didalamnya.
Ustadz H. Supriadi Sarumpaet
sebagai penyampai tasiyah perdana menceritakan bagaimana perjuangan mereka membaur
bersama jutaan kaum muslimin menyuarakan untuk tegaknya hukum terhadap penista
alquran di dua aksi tersebut. Perjuangan kawan-kawan mujahid dari lar kota
serta sambutan kum muslimin dijakarta itu sendiri sebagai tuan rumah seolah
menceritakan kembali sejarah persaudaraan muhajirin dan anshor. Membantu dengan
makanan dan minuman dan lainnya. Lebih lanjut beliau menghimbau jamaah untuk
menjaga spirit Aksi 411 dan Aksi super damai 212 menjadi titik awal kebangkitan
Islam dimana kebersamaan dan persatuan Umat islam begitu kompak dan solid. Semua
Umat merasakan nya dan dilakukan dengan doa bersama dengan mengetuk pintu
langit karena Allah yang maha memiliki kerajaan.
Ustadz H. Rendi Fitrayana LC.MHi
yang tampil setelah penayangan video korban gemba mengajak umat Islam untuk
menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah dengan berapi-api juga menyampaikan
pertanda yang terllihat semua adalah tanda-tanda kebangkitan islam dari timur
dengan mengutip pernyataan seorang Ulama dari palestina. Pagi ini Bertepatan dengan 12 rabil
awal 1438 H hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, beliau mengingatkan jamaah untuk
menjadikan Rasulullah sebagai Qudwah. Sebagai contoh dalam penegakan hukum,
sebelum menutup sesi ceramah nya beliau mengutip sabda rasul yang menganjurkan
umat agar menebarkan salam (kedamaian), membangun ukhuwah Islamiyah serta
memperbanyak ibadah dengan meningkatkan sholat malam. Belia mengajak untuk terus membumikan sholat
shubuh berjamaah karena kaum kafir belum merasa khawatir sebelum sholat shubuh
kaum muslimin belum sperti sholat jumat.
Jamaah yang hadir dengan penuh
keihklasan mengikuti acara dan menikmati untaian hikmah dari para guru-guru tersebut
dan kotak bantuan untuk korban gempa Aceh diisi oleh jamaah sebagai bentuk kepedulian
terhadap derita saudaranya di pidie, Nangroe Aceh Darussalam. Semoga Allah
menjaga persatuan Umat Islam dimanapun berada dan mengabulkan doa umat Islam
setanah air dimanapun berada yang telah mendoakan kebangkitan Islam dan
kejayaan bangsa. Sejalan dengan doa yang telah dibawakan Ustadz H. Ali bata Lc.
Dipenghujung acara. Moga kebangkitan Itu nyata dan berwujud untuk Allah semata.
Dan kita mulai dari masjid Agung Rantauprapat sebagai saksinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar