Senin, 12 Desember 2016

Gerakan Nasional Shubuh Berjamaah di Masjid Agung Rantauprapat Insya Allah Tanda-tanda kebangkitan Islam di abad 21. ( 12 Rabiul Awal 1438 H / 12 Desember 2016 M )


Serasa berbeda suasana sholat shubuh kali ini, begitu memantik semangat kaum muslimin seantero negeri karena shubuh ini penuh spirit dan menggelora. Shubuh ini menjadi momentum awal yang menyadarkan kaum muslimin Indonesia untuk bangkit dan bersatu. Shubuh kali ini terasa begitu memiliki ghiroh diniyah yang tinggi karena shubuh ini bertepatan dengan hari kelahiran baginda rasulullah SAW, menjadi magnet besar karena merupakan sebuah “ gerakan nasional shubuh berjamaah “ se-Indonesia yang digaungkan GNPF MUI dengan mengambil titik kumpul di Bandung. Terlebih lagi menjadi daya tarik iman karena terpanggilnya umat Islam membela kalam Allah SWT dari penistaan Alquran, juga menjadi getaran keterpanggilan jiwa untuk menyalurkan bantuan bagi saudara muslim yang terkena gempa ditanah rencong sebagai bentuk ukhuwah islamiyah.

Sebagai umat Islam Labuhanbatu, penulis merasa terpanggil dan begitu bersyukur karena membaca undangan umum yang disampaikan kawan-kawan Al UOIS (Aliansi Umat dan Organisasi Islam) Labuhanbatu diselembar kertas. Lewat gagasan teman-teman yang tergabung dalam Al UOIS Labuhanbatu menjadi wasilah gerakan ini melakukan hal senada dengan melaksanakan konsolidasi spirit Almaidah Gerakan Shubuh berjamaah di Labuhanbatu dengan mengambil titik kegiatan di Masjid Agung Rantauprapat. 

Sejumlah agenda telah disusun oleh panitia pelaksana dan penanggng jawab, dimulai dari qiyamul lail, holat shubuh berjamaah dengan membaca qunut nazilah yang dipimpin oleh Al Hafidz H. Marasakti Harahap Lc.DIPL, berlanjut dengan nonton bareng tayangan perjuangan mujahid Tanah air pada aksi bela Islam 411 dan aksi super damai 212 di Jakarta dimana mujahid dari Labuhanbatu juga ada didalamnya.

Ustadz H. Supriadi Sarumpaet sebagai penyampai tasiyah perdana menceritakan bagaimana perjuangan mereka membaur bersama jutaan kaum muslimin menyuarakan untuk tegaknya hukum terhadap penista alquran di dua aksi tersebut. Perjuangan kawan-kawan mujahid dari lar kota serta sambutan kum muslimin dijakarta itu sendiri sebagai tuan rumah seolah menceritakan kembali sejarah persaudaraan muhajirin dan anshor. Membantu dengan makanan dan minuman dan lainnya. Lebih lanjut beliau menghimbau jamaah untuk menjaga spirit Aksi 411 dan Aksi super damai 212 menjadi titik awal kebangkitan Islam dimana kebersamaan dan persatuan Umat islam begitu kompak dan solid. Semua Umat merasakan nya dan dilakukan dengan doa bersama dengan mengetuk pintu langit karena Allah yang maha memiliki kerajaan.

Ustadz H. Rendi Fitrayana LC.MHi yang tampil setelah penayangan video korban gemba mengajak umat Islam untuk menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah dengan berapi-api juga menyampaikan pertanda yang terllihat semua adalah tanda-tanda kebangkitan islam dari timur dengan mengutip pernyataan seorang Ulama dari palestina. Pagi ini Bertepatan dengan 12 rabil awal 1438 H hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, beliau mengingatkan jamaah untuk menjadikan Rasulullah sebagai Qudwah. Sebagai contoh dalam penegakan hukum, sebelum menutup sesi ceramah nya beliau mengutip sabda rasul yang menganjurkan umat agar menebarkan salam (kedamaian), membangun ukhuwah Islamiyah serta memperbanyak ibadah dengan meningkatkan sholat malam.  Belia mengajak untuk terus membumikan sholat shubuh berjamaah karena kaum kafir belum merasa khawatir sebelum sholat shubuh kaum muslimin belum sperti sholat jumat. 

Jamaah yang hadir dengan penuh keihklasan mengikuti acara dan menikmati untaian hikmah dari para guru-guru tersebut dan kotak bantuan untuk korban gempa Aceh diisi oleh jamaah sebagai bentuk kepedulian terhadap derita saudaranya di pidie, Nangroe Aceh Darussalam. Semoga Allah menjaga persatuan Umat Islam dimanapun berada dan mengabulkan doa umat Islam setanah air dimanapun berada yang telah mendoakan kebangkitan Islam dan kejayaan bangsa. Sejalan dengan doa yang telah dibawakan Ustadz H. Ali bata Lc. Dipenghujung acara. Moga kebangkitan Itu nyata dan berwujud untuk Allah semata. Dan kita mulai dari masjid Agung Rantauprapat sebagai saksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar